SIANTAR – CSKERAS | Keberangkatan Wali Kota Siantar Wesly Silalahi ke Jakarta untuk menemui dua perwakilan kementrian dikabarkan belum sesuai harapan. Demikian hal ini dikemukakan sumber yang layak dipercaya namun minta namanya tak diungkapkan, Jumat (01/08/2025) siang.
Menurutnya, Wali Kota Siantar rela berangkat ke Jakarta meninggalkan semua tugas di Siantar, demi rakyat. “Niatnya Pak Wali, tentu itu semua demi rakyat. Tapi ternyata tak sesuai ekspektasi,” paparnya.
Kepergian wali kota hanya membawa kecewa. Di Kementrian PUPR sambung sumber, pengajuan pembangunan Ring Road, Sarana Olah Raga dan permohonan pembangunan Pasar Horas, langsung ditolak dan tak dipastikan akan direalisasikan anggaran diturunkan dalam waktu dekat ini. Mengingat, efisiensi anggaran yang merupakan perintah Presiden Prabowo masih harus dijalankan.
“Jadi benar-benar di luar harapan. Pak Wali padahal sudah sangat berharap secepatnya sarana umum yang sangat dibutuhkan warga Siantar dapat secepatnya terealisasi. Tapi kenyataannya semua masih belum memuaskan,” ungkap sumber.
Sementara itu Pemerhati Pembangunan Kota Siantar, M Erfindo Tambunan, memuji upaya Wali Kota Siantar mengejar ketertinggalan Kota Siantar. Salahsatunya dengan menjolok anggaran ke pusat. Namun terlepas dari itu semua, keinginan wali kota tak disambut secara tulus oleh para stafnya. Kepala dinas bahkan kesannya hanya memanfaatkan ketulusan wali kota dengan menciptakan drama-drama berangkat ke Jakarta.
“Jadi staf wali kota kesannya menggunakan drama-drama seolah ingin tampil sebagai pahlawan di hadapan wali kota. Faktanya, zonk semua. Kan gak mungkin sekelas Kadis PUPR gak paham situasi. Jelas-jelas ada instruksi efisiensi anggaran untuk pembangunan infrastruktur, masih juga menarik-narik wali kota pada harapan semu belaka. Gak eloklah cara-cara begitu,” ungkap Erfindo.
Kepada Wali Kota Siantar Wesly Silalahi, Erfindo mendesak agar segera mengevaluasi para staf dan pejabat-pejabat yang tak becus dalam skenario keberangkatan ke Jakarta. “Pejabat kek gini merugikan saja. Segera pecat,” pungkas Erfindo.
Selain Kadis PUPR Sopian Purba, Sekda Siantar Junaidi Sitanggang, menurut Erfindo adalah pihak paling berperan dengan keberangkatan Wali Kota Siantar ke Jakarta. Kedua pejabat ini diketahui merupakan warisan dari Wali Kota Siantar sebelumnya. Yakni, Susanti Dewayani.
Seperti diketahui, Wali Kota Siantar Wesly Silalahi, bertolak ke Jakarta untuk menemui dua perwakilan kementrian. Yaitu Kementrian PUPR dan BUMN.
Pertemuan itu awalnya diharapkan akan membawa dampak positif. Tentunya, dengan menggelontornya anggaran dari dua kementrian itu demi menyokong pembangunan Kota Siantar. Apesnya, semua tak sesuai harapan. Tak satu rupiah pun anggaran kementrian yang digelontorkan.
Kegagalan ini kemudian menimbulkan spekulasi. Ada kaitannya dengan rencana wali kota menggelar Job Fit Agustus 2025 ini. Diduga kuat, ada pejabat yang terancam akan digeser, mencoba mengambil hati wali kota dengan cara menariknya ke kementrian seolah-olah lobby anggaran. Nahasnya, semua tak membawa hasil. Sebaliknya, wali kota hanya kecewa. (Ung)






