SIANTAR-CSKERAS | Wali Kota Siantar Wesly Silalahi, kembali melantik perpanjangan masa jabatan Sekda Siantar Junaidi Sitanggang. Sikap ini, diduga seolah hendak meremehkan Fraksi Golkar Indonesia yang mendominasi kursi terbanyak ke-2 di DPRD Kota Siantar.
“Ini dugaan saya, sangat menunjukkan kesan sikap meremehkan saja. Wali Kota Siantar seolah tak menganggap fraksi sebesar Golkar penting baginya,” kata pemerhati politik Kota Siantar, Feri S Hutasuhut, Jumat (05/12/2025) pagi.
Feri menambahkan, publik tidak melihat bentuk penghargaan atau saling menghargai yang dilakoni oleh Wesly. Melantik begitu saja Sekda Siantar Junaidi Sitanggang.
“Kita tidak melihat itu (saling menghargai) dari wali kota. Beliau tanpa ba-bi-bu, melantik saja Junaidi. Ini membuka potensi konflik dan ketegangan politik nantinya dengan Golkar. Dengan sikap wali kota begitu, hanya menunjukkan sikap keras kepalanya beliau,” tambah Feri.
Eloknya sambung Feri, wali kota menunjukkan sikap saling menghormati antar sesama organ pemerintahan. Paling tidak, itu bisa dilihat publik sebagai kedewasaan wali kota.
“Kita tidak pernah melihat, kan. Wali kota misalnya memberikan klarifikasi dulu atas tuduhan Fraksi Golkar terhadap Sekda Siantar Junaidi Sitanggang. Tiba-tiba, begitu saja langsung memperpanjang masa jabatan Sekda dengan melantiknya. Ini tak menghargai sekali kelihatannya,” tambah Feri.
Seperti diketahui, sebelumnya, Fraksi Golkar Indonesia, menuntut Wali Kota Siantar Wesly Silalahi, mencopot Sekda Siantar Junaidi Sitanggang. Alasannya, Junaidi diduga jual beli jabatan di lingkungan Pemko Siantar. Tuntutan itu bahkan disampaikan secara resmi dan tertulis oleh Fraksi Golkar Indonesia.
Sayangnya, alih-alih mau merespons, wali kota justru tak mengindahkan fraksi pimpinan Rini Silalahi itu. Sebaliknya, justru memperpanjang masa jabatan Sekda Siantar Junaidi Sitanggang. Sejauh ini, belum ada reaksi dan tanggapan Fraksi Golkar Indonesia dengan keputusan wali kota melantik perpanjangan masa jabatan Sekda Siantar Junaidi Sitanggang.
Kenyataan pelantikan Sekda Siantar, menunjukkan sikap wali kota yang tak mau diintervensi oleh siapa pun. Sekali pun itu fraksi terbesar ke-2 di parlemen. Wali Kota Siantar, terkesan ingin memperlihatkan kekuasaannya tak boleh dicampuri dan diberi masukan. (ung)






