SIMALUNGUN-CSKERAS | Sikap Kadis PUTR Simalungun Hotbinson Damanik, tetap diam terhadap penebangan membabibuta Pohon Mahoni di sepanjang Jalinsum. Tepatnya, di Jalan Medan dan Jalan Asahan Kabupaten Simalungun. Hal ini diprediksi sangat berpotensi merubuhkan reputasi positif yang dibangun Bupati Simalungun Anton Saragih, dalam merawat lingkungan.
Aktivis Lingkungan Hadi Suseno, Rabu (10/12/2025) siang mengatakan, penebangan Pohon Mahoni di sepanjang kawasan pinggiran bahu Jalinsum, tidak semata menjadi tanggungjawab Pemprovsu. Namun merupakan tanggungjawab bersama dengan Pemkab Simalungun khususnya dalam hal merawat dan menjaga kelestariannya.
Di dalam hal perjalanannya ada persoalan semisal mengancam dan dikhawatirkan akan tumbang karena usianya yang sudah terlalu tua, penebangan boleh saja dilakukan kata Aktivis Gerakan Bumi Hijau ini.
“Tetapi, ya gak bisa juga sembarangan dan suka-suka menunjuk semua pohon di situ terancam tumbang karena lapuk. Harus benar-benar diperhatikan. Dan paling penting adalah, melibatkan peran serta masyarakat. Khususnya yang bermukim di dekat kawasan pohon tersebut berada,” tegas Hadi.
Tak kalah penting sambung Hadi, penebangan harus transparan. Tak hanya soal klasifikasi kayu tua dan muda, tapi mengenai hasil tebangan dikemanakan, juga tak perlu dirahasiakan. “Kalau dijual berapa, dan masuk kantong siapa, ini kesannya harus jelas,” papar Hadi lagi.
Bila tidak sedemikian transparan prosesnya, masih Hadi, beragam potensi polemik akan muncul. Apalagi jika pejabat memilih menutup diri atas penebangan mahoni tersebut. Persepsi negatif pasti selalu saja akan muncul.
“Bisa-bisa orang mengira Bupati Simalungun yang ikut membekingi penebangan itu. Ini jangan sampai timbul persepsi semacam ini. Rusak reputasi bupati. Makanya PUTR Simalungun harusnya berperan aktif di dalamnya. Demi meminimalisir tudingan negatif terhadap Bupati Simalungun dan Gubernur selaku kepala daerah,” tambahnya.
Sejauh ini, Kadis PUTR Hotbinson Damanik, belum mau membuka cerita sedikit saja mengenai penebangan Mahoni di pinggi Jalinsum tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, belasan Pohon Mahoni yang berjajar di sepanjangan Jalan Medan dan Jalan Asahan, ditebangi secara membabibuta. Tanpa melibatkan peran serta masyarakat dekat lokasi penebangan. Parahnya, pohon-pohon tersebut masih relatif muda dan sangat produktif.
Menurut sumber yang layak dipercaya, hasil kayu tebangan dibawa dan dijual ke penampung kayu di kawasan Jalan Meranti Ujung Kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara Kota Siantar.
Bupati Simalungun Anton Saragih, belum mau memberikan penjelasan terkait ada tidaknya dugaan dirinya ikut terlibat di dalam menyukseskan penebangan mahoni tersebut. (ung)






