SIANTAR-CSKERAS | Faktor pembuktian gangguan kesehatan rohani dan jasmani. Kemudian demi membuktikan ada tidaknya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Wali Kota Siantar Wesly Silalahi. Menjadi wajib dipertimbangkan oleh DPRD Siantar untuk segera membentuk Pansus (Panitia Khusus) Atlet MMA Nasional, Ronald Siahaan dan Ajai Pasaribu yang merasa dilecehkan.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Muslimin Indonesia (MMI) Siantar-Simalungun, Chairuddin (Ucok) Pospos, Rabu pagi (18/06/2025) sekira pukul 10.00 WIB. “Kita akan demo menuntut DPRD Siantar segera membentuk Pansus dugaan pelecehan atlet untuk membuka tabir kebenaran dari apa yang belakangan ini sangat mengganggu pikiran publik,” tegas Ucok Pospos.
Di dalam ajaran Islam, Ucok menegaskan, Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, paling murka dengan orang munafik. Apalagi sekelas pemimpin seperti Wali Kota Siantar. “Ini tidak boleh terjadi,” tegas Ucok.
Jangan sampai lanjut Ucok, Wesly justru dianggap publik masuk dalam kategori orang munafik. Dimana orang munafik omongannya tidak bisa dipercaya.
“Jadi sekarang ini kita juga dalam rangka menjaga marwah wali kota. Oleh sebab itu, pembentukan Pansus di DPRD Siantar menjadi pilihan terbaik. Agar semuanya terang benderang. Biarkan Pansus bekerja demi terungkapnya sebuah kebenaran,” ungkap Ucok menambahkan.
Kelak ketika itu semua sudah terbuka dengan terang benderang sambung Ucok, publik bisa menyimpulkan. Apakah ada tidaknya gangguan kesehatan Wesly baik Jasmani mau pun Rohani. Begitu juga dengan pelanggaran etikanya. Bisa disimpulkan para atlet nasional khususnya dan warga Kota Siantar Umumnya.
Seperti diketahui, petarung MMA Ronald Siahaan, dalam satu kesempatan mengungkapkan kepada publik, adanya keluhan adik juniornya yang juga atlet MMA bernama Ajai Pasaribu. Dalam keterangan Ronald itu, Ajai bercerita kepadanya bahwa Wali Kota Siantar Wesly Silalahi, menyebut atlet tak bisa kaya.
Bukan sampai di situ. Ajai juga disarankan Wesly agar ikut kerja bersamanya lebih baik ketimbang menjadi atlet. Wesly berjanji nantinya jika Ajai ikut kerja dengannya, maka akan diberi gaji tinggi. Akan tetapi, Wesly menyarankan Ajai harus menempuh jenjang pendidikan Strata-1 lebih dahulu.
Berita yang dikabarkan Ronald Siahaan, sontak viral dan menggemparkan warga Siantar khususnya. Indonesia umumnya para-para atlet. Tak mau jadi sasaran persepsi negatif publik, Wesly Silalahi akhirnya membantah pernyataan Ronald Siahaan lewat sejumlah media. Tapi bantahan Wesly justru membuat Ajai Pasaribu muncul untuk mematahkan bantahan tersebut.
“Manager saya saksinya. Ada juga ajudan wali kota dan pegawai Diskominfo saat itu. Memang ada wali kota berkata begitu,” tegas Ajai Pasaribu mematahkan bantahan Wali Kota Siantar Wesly Silalahi.
Pernyataan Ajai Pasaribu itu, diunggahnya dalam bentuk video yang tersebar luas di jejaring media sosial. Sejauh ini, Wali Kota Siantar Wesly Silalahi, belum menanggapi pernyataan Ajai Pasaribu secara resmi. (Ung)






