MEDAN — CSKERAS | Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Drs Safwan Khayat MM, angkat bicara terkait berbagai persoalan yang muncul dalam proses penanganan dan penyaluran bantuan pascabanjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Terutama, kendala distribusi bantuan yang rawan pungli di jalan.
Safwan menilai, beberapa daerah yang terdampak banjir justru mengalami hambatan tambahan akibat maraknya dugaan pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme di jalur-jalur distribusi bantuan. Menurutnya, kondisi ini sangat merugikan masyarakat yang sedang berada dalam situasi darurat.
“Banyak laporan dari warga bahwa ada titik-titik tertentu yang meminta sejumlah uang untuk bisa melintas. Ini tidak boleh terjadi, apalagi di tengah bencana. Bantuan harus sampai ke masyarakat tanpa hambatan,” tegas Safwan, Jumat (5/12/2025) pagi.
Ia juga mempertanyakan kurangnya pengawalan aparat di beberapa lokasi rawan yang sebelumnya sempat viral karena adanya aksi pengadangan dan percobaan penjarahan bantuan.
“Seharusnya ada pengawalan ketat di jalur distribusi, terutama di daerah-daerah yang sudah diketahui rawan. Jangan sampai kejadian penjarahan terulang. Masyarakat sedang susah, jangan ditambah dengan tindakan-tindakan yang merugikan,” ujarnya.
Untuk itu, Safwan Khayat meminta Kapolda Sumatera Utara agar turun langsung memantau dan mengendalikan situasi di titik-titik rawan tersebut. Ia berharap aparat dapat bergerak cepat melakukan pengamanan menangkap pada pelaku. Serta memastikan bahwa seluruh bantuan pemerintah maupun masyarakat dapat sampai ke lokasi tujuan tanpa hambatan.
“Penanganan bencana ini bukan hanya soal logistik, tapi juga soal keamanan. Kita berharap Kapolda Sumut dapat memberikan atensi serius agar distribusi bantuan benar-benar aman dan lancar,” tambahnya.
Safwan juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi, serta bekerja sama menjaga situasi kondusif di tengah proses pemulihan pascabanjir.
Dengan meningkatnya perhatian tokoh masyarakat dan dorongan agar aparat menindak tegas oknum-oknum yang mempersulit warga, diharapkan penanganan pascabanjir berjalan sesuai harapan. (ung/rel)






